14.9.08

HILANG

puncak mana harus ku daki
andai dia tiada peduli
bisa berkata tapi bisu
bisa merasa tapi kaku
ku relakan diri jatuh
tiada lagi yang ampuh
semua sudah pecah
tiada yang tak pisah

bintang mana harus ku ikut
andai nasib laksana melukut
ku tanya tiada jawab
mungkin ada yang tak bisa dihisab
masih terkira-kira
masih teraba-raba
nikmat dunia sebenarnya didamba
sengaja dikabur kelambu agama

angin mana beri petunjuk
tiada beda semuanya sejuk
dingin menusuk sulbi
menggoncang akal ulu hati
tak tercongak mati
tak berdaya mengira nafas ini
kerana sayang yang menggunung
jahat ditabal takhta ulung

suara mana hendak didengar
puas dinilai nyata sukar
mata buta kerana sabar
telinga pekak dek jeritan kasar
mengherdik supaya bangun
sedar dari lena berkurun
agar merasa nafas yang sama
punca segala kalut menerpa

cahaya mana yang kurniakan harapan
maha gemilang laksana bulan
darah telah lama kering
jemari tak dapat disusun seiring
segalanya telah hilang maya
hilang daya hilang berita
tiada lagi ketahuan
tiada lagi pencarian

aku telah lama hilang...

No comments: