21.9.08

TAK TERTAWAN

rambut sudah mula jarang
di kepala kelemumur bersarang
jerawat di muka tak pernah berkurang
penglihatan takkan terang
bulu di wajah terbiar bak lalang
nafas berbau bukan kepalang
gigi kuning memancar gemilang
senyum terhalang, bibir kering-kontang
pendengaran lama hilang

tubuhnya tak terjaga
tak pernah bersenam, tak bermaya
warna kulit tak sekata
daki di badan di sini sana
dari pinggul hingga ke dada
belakangnya berbintik segala
bulu meliar tak dirapinya
ketiak masam dari cuka
kelangkang tersergam peta dunia
otot yang kekar satu pun tak ada
perut buncit entah apa isinya
anu panjang tak seberapa
kuku kotor terlekat sisa

tapak kakinya merekah
kuku kaki terbelah
dipotong patah-patah
bau meloya merangsang muntah
hingga pengsan jadi tak betah

perasan dirinya tinggi kedudukan
tak terpandang pun darah bangsawan
rupa jijik mengalahkan cipan
mengada-ada minta dikasihkan
jalan berlenggang berangan peragawan
ditolak mendesak habis-habisan
ditolak lagi terus meroyan
percuma saja meletak kepercayaan
pekung orang dicanang-canang

wahai manusia
ini bukan rahsia
jauh sekali mengata
menabur benih nista
semuanya benar belaka
mengapa tak percaya
tunggu saja masanya
semua terhidang di depan mata
sampai tak terkata

No comments: