25.9.08

BAGAI ISTANA PASIR

indah tersergam
semua tergamam
tiada bayu memuput
terpesona hingga senak di perut
adakah ini mimpi
tak bisa tertafsir dek alami
apapun hasilnya
terpaksa aku redha

badai memukul berkali
istana runtuh di kaki
namun cinta berkuasa
membinanya semula
tapi semua takkan sama
kurang lebih pasti ada
namun ku percaya
patinya masih bernyawa

kini istana itu ranap
tetapi aku tak berhenti berharap
bangunlah ia selagi daya
asal tak melawan Yang Punya Kuasa
sayang seribu sayang
amarah kan pasti hilang
kisah lalu biar berarak
api rasa kawallah marak

sakit punggung ku duduk di batu
memerhati pasti jadi celaru
tiba masa beredar pergi
walau di tangan pencedok dan baldi
istana itu bukan milik ku
ia bukti muluknya cinta dia dan kamu
jangan diputus yang ada
pertahankan demi bahagia

No comments: