21.9.08

RUPANYA DIA JUGA BEGITU

mula ku fikir
apakah manusia ini betul
sejak diri ku membuatnya sugul
bertaut di ranting rapuh
di pondok ranap aku berteduh
mengharap dan terus mengharap
maaf darinya yang nyata berharga
buat memerdekakan jiwa lara
buat menyenangkan kalbu yang merana
dek kerana terlalu cinta
akan manusia ini

ku tahu hidupnya berliku
namun hidup ku juga begitu
walaupun aku masih hijau
tak bisa mengenal sinar dan silau
aku mungkin bodoh
tetapi bait kata ku bukan seloroh
bila ku kata cinta
aku maksudkannya
bila ku kata maaf
ku pinta diampun segala khilaf

tapi manusia ini diam
adakah dia ajam
nyata sekali tidak
kerna pantas dia bertindak
kala cinta hatinya murka
dia pula ditimpa bahana
sanggup bergadai nyawa
atas ikatan yang dijauhkan syurga

bila ku karang pilu di hati
dia turut mengikuti
takkan ku tuduh dia meniru
hanya Tuhan yang tahu
dia bebas berbuat apa
aku tiada kuasa menghalangnya
dia hak milik cinta hatinya
aku tak punya siapa

mungkin aku memaksa
tapi aku ada sebabnya
entah mengapa dia makin jauh
adakah percayanya jatuh
tak bisa bangun
walau tangis ku meruntun

aku biarkan manusia ini
bahagialah dia di dunianya sendiri
tanah berpijaknya sama
namun dia tinggi darjatnya
di sisi kesayangan, di sisi Tuhannya
aku hanyalah kayu neraka

diam saja penawar ku
setakat ini saja rintih ku
jauh dia mahu memandang
jiwa hina yang terhindar sayang
yang pernah membuatnya kecewa
entah bila dilepas derita
takkan sempat
hari ku semakin dekat
dia kan bernyawa
demi cinta hatinya
kan ku tunggu langkah kakinya
mengiringi ku di pusara

aku cuma boleh berharap
sementara jiwa ku ranap
takkan terbayar budi
takkan terkota janji
semuanya hanya mimpi
menyeksa hati
membunuh diri

No comments: