20.9.08

GOLAK PERANG DALAM

pandang ke dinding tembus
sasar ke hati terhunus
jiwa gelora dibawa arus
ronta derita dibayang kabus
basah rasa dijirus
kontang lara dikejam rakus
berteduh di pohon tirus
semua ikat terputus

maya hilang punca
ranap belas didera
putus nyawa segala
mentari jadi curiga
mengundur sinarnya
bulan tiada cahaya
awan tebal merimba
angin dipaksa berlumba

dijunjung tanah lumpur
pantas ia tersungkur
tak terbayar jujur
hutang badan sekujur
luas ia menganjur
kaku tapi lebur
darah kotor menyembur
sangsi makin bersulur

wangi udara bersemarak
dilagu puji suara serak
diangkat diri gagal berpijak
disuluh terang hilang jejak
didaki tinggi tiada puncak
walhal tiada apa dirombak
pintu asing terkuak
telus atau tidak

sesal dalam kebenaran
mana dicari pengertian
gigih tak dilayan
bantuan didapat kesamaran
hilang dalam pencarian
lebur dalam penantian
teraba dalam angan
disentuh tiada perasaan

lontar lagi pandangan ke dinding
tiada apa yang disaring
terngiang-ngiang suara asing
diamati tak pula nyaring
dalam gelap bertatih ke tebing
apa dinanti fajar menyinsing
rasa masih berbaur runsing
jalan kembali semakin ramping

No comments: