21.9.08

RASA BUAT ABANG II

ku teroka dua punca
namun tak membuah apa-apa
yang sana diam selamba
di sini pula seakan hilang punca
percaya diprasangka
apa sebenarnya
putih katalah warnanya
hitam janganlah berdiam saja
bisa jadi gila
jika tidak disuluh segala

ada gusar yang ku tak ketahui
derita jiwa mu melalui
segala lara mintalah jauhi
sementara kau dirahmati
aku keliru mengingat sendiri
adakah lorong yang tak ku lewati
demi mencari isi
menerang curiga di hati
agar nanti tak malu sendiri
kala tersilap menilai tragedi

buka hati mu wahai abang
aku tahu dunia kita terhalang
salah aku takkan hilang
takkan cukup doa sang siang
umur ku tak panjang
segan sudah meminta peluang
cukuplah berjuang seorang
sebelum aku pulang
benarkan aku mengimbang
golak rasa mu yang terumbang

puas cuba melupa
semuanya salah setia
memang percaya singkat usia
namun ikatan masih ada
tak tahu bagaimana
hendak aku jelaskan semua
walau aku derhaka
kisah ku pada mu takkan tercela
diri mu tak pernah silap apa
hanya aku yang mengada-ada

aku percaya pada sinar
rembulan dan mentari memancar
takkan terlindung dek awan berlayar
takkan tercecah kilat menyambar
buanglah rasa gusar
percayalah cinta itu besar
kaut pengaruh luas tersebar
ikhlas kita takkan tersasar
walau ditinggal sebentar
takkan lenyap rasa sebenar

aku tak minta menongkah bersama
ku mahu hanya pulangkan percaya
kita semua sama
kemaafan penentu mulia
jadilah rama-rama
nescaya dia masih cinta
sudah lumrah manusia alpa
tergoda pesona alam maya
kuatkan dasar lepaslah bisa
senyum mu yang ku damba

No comments: