22.9.08

TYPICAL SUNDAY MORNING

cerah sinar pagi
cahayanya menerangi bumi
berteman secawan kopi
aromanya memikat hati
enak bersandar berlunjur kaki
buku yang tebal tak lepas di jemari
hari lapang dinikmati
melayan memanja diri

terdengar bunyi mengiau
hati menjadi risau
mana datangnya dikau
takkan pula ku halau
dari tingkap dia melangkau
ke luar rumah dia merayau
ke arah bunyi burung berkicau
nyata dia kacau

ku biarkan kucing itu
menunai fitrahnya yang perlu
balik semula membaca buku
sambil menggigit kuku
kopi di meja telah laku
dalam teko tinggal suku
pantas waktu berlalu
menyaksi pagi minggu ku

No comments: