24.11.08

UNTITLED XVIII

carik takkan habis
conteng takkan garis
takkan hadir sempurna
keliru pandangan mata
langkah makin ringan
sentuh terhad di ingatan
lenyap kehangatan
kemarau kedinginan

pusing seluas pandang
apa yang hilang
kekal, maya atau lenyap
tak sudah walau senyap
terus mengalir air di bukit
setitik tak daya meriba perit
ada atau tiada
sepi tetap nyata

cuba melimpah sayang
masih berkunjung rasa terbuang
bukan salah siapa
tertunai yang tak dipinta
disembunyi pada bulan
bintang dan suria kasihan
nafas mengergah amaran
bisakah kesempatan

kemaruk menulis
pena cungkil mengguris
menikam tepat pada rasa
membuak lahar kepastiannya
tegah makin menjadi
sang ular takkan berlari
hidup berkisar terus
sangsi menghalau telus

dibiar kata terbuka
dulang itu tak berubah tempatnya
bayang berpaling bosan
bernanah kerinduan
bekal takkan kurang
tegar melawan gelombang
tiada semurni harap
memulang sinar gelap

No comments: