KEPULANGAN II

lima hari lagi
dian kan dinyala menerangi
menyaksi kasih dijalini
agar menjadi mimpi yang pasti
berpadu dua jasmani
lebih dari berahi

dilepas rindu pada senyum
dizahir pada bibir yang ranum
biarkan jari menari
meneroka lekuk, sudut dan segi
kehangatan menumpah ruang
kebasahan kerusi panjang

mata dipejam
bukan lena tapi tenggelam
hanyut melangsung makna
yang tentu bukan biasa
tak ketemu pembayang tepat
rapat tapi tak terikat

dua lagi purnama
akan bersambung semula
diselak halaman baru
meninjau gerak tuju
bukan perlakuan biasa
walau nyata di mata