12.10.08

KECAMUK III

harus lagi dituju pandangan
dikurung sangkar maya
dirantai bak hamba buangan
bayu makin bisu
kata indah semakin pudar
makin sakit diracun rindu
alam persada bergegar
hijab terhalang menyaksi kehancuran
gegas ke istana pagar berkunci
menara miliknya berselubung kesucian
maha berharga tak upaya dekati
terik panas membakar tekak
laut kontang dirajuk hujan
namun jiwanya habis becak
menilai bicara sarat perincian
lara dilontar jauh-jauh
pasti bersisa jiwa yang rapuh
sampai bila tak pasti utuh
entah sempat mengekor subuh
sakit rasa disimpan seorang
sekecil khilaf lekat di ingatan
pendam saja walau dilarang
menanti dia yang mencetuskan

No comments: